PETERNAKAN SAPI PERAH
Peternakan Sapi Perah.Blitar – Kondisi peternakan sapi perah di Indonesia masih memprihatinkan. Saat ini populasi sapi laktasi sekitar 267 ribu ekor dari 533 ribu ekor sapi perah dengan produktivitas relatif rendah yakni 8-12 liter/ekor/hari. Mayoritas peternak hanya memiliki 2-3 ekor sapi per peternak, sehingga usaha ini masih bersifat subsisten dan belum berorientasi agribisnis. Untuk itu, apresiasi disampaikan kepada PT.Greendfields yang telah berinvestasi membangun peternakan sapi perah modern, sehingga dapat berperan dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia melalui berbagai macam produk susu olahan yang dihasilkannya. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto pada acara Peresmian Peternakan Sapi Perah PT.Greendfields Indonesia Perkebunan Pijiombo Desa Ngadirenggo, Kabupaten Blitar, Selasa (6/3).
Menperin juga menyampaikan, kontribusi susu segar hanya mencapai 852 ribu ton pada Tahun 2016. Selain itu kualitas susu yang dihasilkan khususnya oleh peternakan sapi perah rakyat kualitasnya masih rendah. Dari segi off farm saat ini lebih dari 60 industri pengolahan susu yang beroperasi di Indonesia, namun hanya 14 perusahaan yang bermitra dengan peternak dan menyerap susu segar didalam negeri. Pada Tahun 2016 kebutuhan bahan baku susu segar dalam negeri untuk insdustri pengolahan susu adalah sekitar 3,7 juta ton (setara susu segar). Kendati demikian pasokan bahan baku susu segar dalam negeri hanya sebesar 852 ribu ton (23%), sisanya masih impor sebesar 2,8 juta ton (77%) diantaranya dalam bentuk skim milk powder, butter milk powder dari Australia, Selandia Baru, dan Uni Eropa. Terkait hal itu, pemerintah telah mencanangkan pengembangan industri pengolahan nasional melalui program kemitraan antar industri pengolahan susu dengan peternak dan pengembangan peternakan sapi perah modern terintegrasi. Diharapkan program tersebut dapat meningkatkan integrasi industry pengolahan susu dengan sumber bahan bakunya, sehingga suplai bahan baku dari 23% menjadi 41% di Tahun 2022 serta dengan kualitas semakin baik.
Disampaikan pula, pada Tahun 2017, laju pertumbuhan industry makanan dan minuman mencapai 9,23% jauh diatas pertumbuhan PDB nasional yakni sebesar 5,07%. Disamping itu, peran subsektor industri makanan dan minuman terhadap PDB sebesar 6,14% dan terhadap PDB industri non migas yang mencapai 34,3%, sehingga menjadikannya salah satu subsektor dengan kontribusi terbesar dibandingkan subsector lainnya pada periode pertama.
Dihadapan undangan yang hadir, Airlangga Hartarto juga mengungkapkan, pada Tahun 2017 diestimasi tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia saat ini masih rendah yaitu 16,9 kg per kapita per tahun setara susu segar. Tingkat konsumsi tersebut masih dibawah negara-negara ASEAN lainnya seperti Malaysia dan Filipina. Diakhir sambutannya, Menperin mengharapkan PT.Greendfields Indonesia secara aktif berinteraksi dan bermitra dengan para peternak, praktisi, penggiat gizi untuk membantu mewujudkan generasi Indonesia yang sehat.
Diakhir sambutannya, Menperin memberikan apresiasi kepada Bupati Blitar yang memberi kemudahan berinvestasi bagi investor. Jika seluruh Kepala Daerah seperti Bupati Blitar, maka Indonesia akan cepat maju dengan masyarakatnya yang sejahtera dan makmur.
Ditempat yang sama, Edgar Collins, CEO Australia Dairy Group menyampaikan, dengan beroperasinya peternakan yang kedua ini akan terjadi peningkatan produksi susu segar dalam negeri secara signifikan serta memperkokoh posisi Greenfields sebagai produsen susu segar nomor satu di Indonesia. Juga ingin memperkenalkan praktik peternakan sapi perah modern sebagai model untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas dari susu segar dalam negeri.
Seperti diketahui, peternakan Greenfields yang kedua di Wlingi ini merupakan perluasan dari peternakan Greenfields yang pertama di Babadan, Malang. Ini dapat menampung lebih dari 10 ribu ekor sapi perah di lahan seluas 172 hektare. Pada akhir 2020 nanti, peternakan ini mencapai kapasitas maksimum dengan 10 ribu sapi perah yang menghasilkan hampir sejumlah 50 juta liter susu segar setiap tahunnya.
Sejak Tahun 2000 Greenfields telah menjadi eksportir besar produk susu segar dari Indonesia. Saat ini sekitar 20% produksinya diekspor ke negara-negara seprti Hongkong, Singapura, Malaysia, Brunei, Fillipina, Myanmar dan Kamboja.
Sementara itu Bupati Blitar, Drs. H.Rijanto, MM dalam sambutannya mengungkapkan, Kabupaten Blitar mempunyai berbagai potensi baik wisata, baik wisata alam maupun sejarah. Juga berpotensi di sektor peternakan, pertanian dan perkebunan. Sektor peternakan, dengan populasi ayam ras petelur sekitar 15 juta ekor , maka Kabupaten Blitar merupakan pemasok telur ayam terbesar ke-2 di Indonesia setelah Jabodetabek. Produksinya sekitar 450 ton per hari atau sekitar 30% dari produk nasional. Selain itu peternakan sapi perah dengan jumlah populasi 12 ribu ekor mampu menghasilkan produksi susu 150 ton/hari, menempati urutan ketiga di Jawa Timur. Kabupaten dengan sebutan Seribu Candi ini juga pengekspor ikan koi sampai ke seluruh negara Eropa seperti Jerman, Belanda dan Amerika.
Orang nomor satu di Indonesia ini juga menyampaikan bahwa, dalam waktu 3 tahun kepemimpinan ada investor yang telah berinvestasi di Kabupaten Blitar yakni, PT.RMA yang bergerak di bidang perkebunan pisang cavendis, PT.Greenfields dibidang peternakan sapi perah dan PT.Rejoso Manis Indo yang berinvestasi mendirikan pabrik gula.
Bupati Blitar juga mengingatkan, khusus untuk dairy farm 2 PT.Greendfields Indonesia peletakan batu pertamanya telah dilakukan pada 3 Mei 2017. Harapannya dengan keberadaan perusahaan ini mampu menyerap tenaga kerja, sehingga pendapatan masyarakat meningkat. Pada akhirnya visi Bupati/Wakil Bupati Blitar, Menuju Kabupaten Lebih Sejahtera, Maju dan Berdaya Saing segera terwujud.
Peresmian PT.Greenfields oleh Menperin ini ditandai dengan penabuhan gong, penandatanganan prasasti, serta pengguntingan pita. Dalam kesempatan tersebut, Menperin dan rombongan yang didampingi Bupati Blitar dan jajarannya meninjau lokasi kandang sapi perah.(Humas).
AMAZING BLITAR KLIK DISINI
Amazing Blitar adalah aplikasi informasi tempat-tempat penting (Point of Interest) untuk Kabupaten Blitar. Aplikasi ini bisa membantu wisatawan lokal atau dari luar Kabupaten untuk mencari tempat untuk berwisata online atau offline