Blitar – Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar EKo Priyo Utomo pada Rabu, 15/11/2017 menjelaskan, hingga saat ini pihaknya menilai kesadaran petani di Kabupaten Blitar untuk mengasuransikan tanaman padi sawahnya masih minim, ini terlihat dari minat petani yang masih rendah untuk ikut program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Eko mengakui, untuk jumlah data secara riil pihaknya belum mengetahui secara pasti namun sesuai dengan laporan petugas yang ada di Dinas Pertanian dan Pangan juga laporan dari pihak asuransi disebutkan bahwa minat dari petani masih sangat rendah. Menurutnya, asuransi tani ini sangat penting, karena saat ini iklim sedang tidak menentu sehingga diindikasikan bisa terjadi gagal panen. Selain itu juga indikasi terjadi bencana kekeringan dan banjir, sehingga jika para petani memiliki kartu asuransi maka kerugian yang mereka alami akan mendapatkan ganti rugi. Lebih lanjut Eko menjelaskan, selain menguntungkan untuk para petani, sebenarnya AUTP juga tidak memberatkan para petani di Kabupaten Blitar. Karena selama masa tanam premi yang dibayarkan hanya Rp 36 ribu per hektar. Sedangkan rata -rata petani hanya memiliki 0,7 hektar. Sehingga petani hanya membayar premi sekitar Rp 6 sampai Rp 15 ribu per bulannya.
Eko Priyo menambahkan, saat ini pihaknya melalui petugas tani di lapangan terus gencar melakukan sosialisasi untuk mendorong para petani untuk ikut program AUTP. (RIZ-Diskominfo). foto:ilustrasi