PEMKAB. BLITAR MANTAPKAN GERAKAN AYO BELA DAN BELI PRODUK BLITAR

Blitar – Kemajuan perekonomian sebuah daerah diukur dari sektor jasa dan perdagangan yang lebih dominan.  Untuk Kabupaten Blitar, kenaikan tingkat ekonomi masyarakatnya sekitar 5,12%. Ini artinya daya beli masyarakat relatif stabil. Hal ini mengemuka dalam Rapat Koordinasi Pemantapan Gerakan Ayo Bela Beli Produk Blitar di Lantai 3 Kantor Bupati Blitar di Kanigoro, Selasa (31/10).

Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Drs. Miftachuddin, MM saat membacakan sambutan Bupati Blitar dalam kegiatan tersebut menyampaikan, Gerakan Ayo Bela dan Beli Produk Blitar telah dilaunching pada 28 Mei 2016. Gerakan ini harus digaungkan kembali mengingat sebagai salah satu penopang ekonomi. Artinya jika masyarakat Kabupaten Blitar telah membeli, bangga dengan produk lokal, maka ekonomi masyarakat terutama pelaku usaha makin meningkat.  Seperti diketahui, penopang ekonomi Kabupaten Blitar saat ini dibidang pertanian sekitar 31,96%, perdagangan besar  dan eceran 18,15% , industri pengolahan mencapai 13,36%. Sehingga kondisi ini perlu mendapat dukungan yang maksimal dari Pemerintah Kabupaten Blitar. Pemerintah diharapkan berperan aktif dalam mengeluarkan produk-produk strategis bagi tumbuh kembang perekonomian. Satu diantara cara untuk meningkatkan perekonomian yakni dengan menggaungkan kembali Gerakan Ayo Bela dan Beli Produk Kabupaten Blitar. Dalam Gerakan Ayo Bela dan Beli Produk Blitar ini ditegaskan ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain, menciptakan produk dengan kulaitas tinggi, bangga menggunakan produk Blitar, turut mempromosikan produk unggulan yang berkualitas, juga melakukan kegiatan wisata pendidikan. Diharapkan melalui kegiatan ini, visi Bupati/Wakil Bupati Blitar, Menuju Masyarakat Lebih Sejahtera, Maju dan Berdaya Saing akan segera terwujud.

Dalam kesempatan tersebut dijelaskan pula, pada Tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Blitar telah memulai pembangunan antara lain pengembangan potensi pariwisata, rumah kreatif Blitar di Gedung Eks Kawedanan Wlingi. Lokasi ini diharapkan memacu kreatifitas pelaku usaha ekonomi.

Sebelumnya, Kepala Bappeda Kabupaten Blitar, Ir. Suwandito menyampaikan, kegiatan yang diikuti oleh Forum UMKM, anggota BUMDES, Gapoktan, Dewan Riset dan Inovasi Daerah ini mengungkapkan, kegiatan ini sebagai sarana untuk kembali memantapkan Gerakan Ayo Bela dan Beli Produk Blitar. Mengingat sejak dilaunching pada 28 Mei 2016 lalu, Bupati Blitar telah mengeluarkan Surat Edaran pada tanggal 30 Juli 2017. Intinya, semua pemangku kepentingan diharuskan menggunakan produk lokal jika menggelar rapat atau pertemuan. Di Bidang pendidikan juga memaksimalkan pendidikan muatan lokal, termasuk kegiatan wisata. Para siswa diharapkan mengetahui terlebih dahulu lokasi wisata Kabupaten Blitar bahkan mengunjunginya, sebelum mengunjungi  lokasi wisata di daerah lain. Acara yang berlangsung sehari tersebut dihadiri narasumber dari Bappeda Provinsi Jawa Timur dan akademisi dari Universitas Brawijaya Malang.

Seperti diketahui, pada Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HALUN) Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2016, tepatnya Sabtu (28/5) Bupati Blitar yang didampingi Wakil Bupati Blitar, Marhaenis, melakukan launching Gerakan Ayo Bela dan Beli Produk Blitar. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf. Bahkan dalam kegiatan itu diawali dengan kegiatan memecahkan Rekor Museum Indonesia (MURI). Kabupaten Blitar masuk dalam MURI urutan 7459 untuk prakarsa sajian nasi pecel dan urutan 7460 sajian lempok belimbing. Terhitung 14.730 porsi yang disajikan oleh kabupaten ini, padahal peserta HALUN sekaligus agro festival tersebut lebih dari 15 ribu orang. Makan nasi pecel, lempok belimbing bersama tersebut sebagai wujud gerakan Ayo Bela Beli Produk Blitar. Nasi pecel Blitar mempunyai ciri khas rasa tersendiri, dan lempok belimbing adalah makanan khas Kabupaten Blitar.(Humas)

Check Also

Pelajar Selalu Antusias Sambut Mobil MBG, Personel Dapur Ikut Bangga

Bogor — Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Babakan Madang, Sentul, Savira Hazra mengaku bangga …