Blitar – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan, pihaknya merasa terganggu dengan turunnya harga telur ayam di Blitar. Ia menjelaskan, padahal beberapa waktu lalu harga telur di Blitar sudah mulai stabil, sehingga ia sengaja pada Rabu, 14 Juni 2017 turun langsung ke Blitar untuk menyelesaikan persoalan ini dengan mengajak seluruh integrator yang ada di Blitar agar harga kembali stabil. I Ketut Diarmita mengaku, fluktuasi harga telur ayam sangat cepat pada awalnya Rp.16.500 per kilogram nya, sekarang menjadi Rp.16.000 ribu rupiah per kilogram nya. Hal ini berarti harga telur di Blitar tidak stabil.
Pihaknya menduga ketidak stabilan harga telur ayam disebabkan masih adanya permainan dari para broker atau pemasok telur ayam. Ia meminta kepada kepolisian untuk mengumpulkan para broker untuk menangani persoalan ini, jika para integrator tetap bandel maka ia mengancam akan mengunci izinya.
Sementara itu, salah satu peternak ayam asal Blitar Sukarman mengaku resah dengan harga telur ayam yang tidak stabil. Selain itu, turunnya harga telur ayam tidak sebanding dengan mahalnya harga pakan. (RIZ-Diskominfo)