Blitar – Kesehatan merupakan investasi yang utama. Lingkungan dan perilaku menjadi faktor terbesar dalam penentuan status kesehatan masyarakat. Indikasi kesehatan prima diantaranya kebersihan air, jamban sehat, memilah air dan sampah serta bebas jentik nyamuk. Untuk itu, perilaku hidup bersih dan sehat menjadi tanggungjawab bersama. Harapannya, agar masyarakat mau dan menyadari serta mampu mengenali, mencegah, juga mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi. Sehinga dapat bebas dari gangguan yang diakibatkan oleh lingkungan yang tidak mendukung untuk hidup sehat. Hal ini mengemuka pada kunjungan Tim Penilai Lomba Bersih sehat Tingkat Provinsi Jawa Timur, Senin (6/2) di Kecamatan Srengat.
Bupati Blitar, Drs. H.Rijanto, MM menegaskan bahwa kesiapan dan kekompakan warga Kelurahan Srengat untuk menyambut kunjungan tim penilai dari Provinsi jawa Timur patut diapresiasi. Mereka sudah terbiasa untuk hidup sehat dan bersih. Ini terbukti dari lingkungan yang memang bersih didukung dengan beberapa kegiatan lingkungan seperti pengelolaan atau pemilahan sampah organik dan anorganik, memanfaatkan limbah sampah menjadi kerajinan yang kreatif dan punya nilai jual. Selain itu ada kegiatan pendukung lain seperti inovasi Posyandu, kakek enek asuh serta cuci tangan pakai sabun di lingkungan sekolah-sekolah. Orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini juga menyampaikan bahwa Kecamatan Wonodadi telah melakukan deklarasi ODF pada 9 Oktober 2016. Ini bukti bahwa kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar peduli akan kesehatan masyarakat. Untuk itu, Bupati Blitar meminta, upaya menciptakan Lingkungan yang Bersih dan Sehat (LBS) harus dilakukan secara berkesinambungandan tidak hanya bersifat insidental ketika saat mengikuti ajang perlombaan semata. Kondisi lingkungan bersih dan sehat harus dijaga secara berkelanjutan dengan memulainya dari diri sendiri, khususnya dalam lingkungan keluarga sehingga lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman dapat terwujud. Bupati Blitar berharap, Kabupaten Blitar dalam LBS 2017 ini bisa menjadi jawara dan siap mewakili Provinsi Jawa Timur pada LBS tingkat nasional.
Ditempat yang sama perwakilan dari Kelurahan Srengat memaparkan tentang beberapa kegiatan yang emdnukung lingkungan bersih dans ehat antara lain, kegiatan inovasi Posyandu. Kegiatan ini meliputi gerakan 270 hari pertama kehamilan untuk mendukung 1000 hari kehidupan, juga memaksimalkan kegiatan Posyandu Balita, Posyandu lansia dan Posbindu. Selain itu, kegiatan kreasi daur ulang sampah, dan pengoptimalan Gubuk Tahan Berkencana. Kegiatan Gubuk TAHAN BERKENCANA merupakan upaya bersama PKK, KB, Pertanian dan Kesehatan dalam memberikan pemahaman terhadap berbagai masalah Keluarga berencana, pertanian dan masalah kesehatan. Pelaksanaan kegiatan bersifat rutin dengan jangka waktu pelaksanaan setiap selapan (35 hari). Juga ada kegiatan YasMIN. Yakni Yasinan Kamis Malam Jumat, Jumat Bersih, Sabtu Hijau, dan Minggu Sehat.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai yang diketaui Dra. Umi Yuliati, M.Si menyampaikan bahwa ada beberapa kriteria penilaian diantaranya administrasi, pengelolaan sampah, dan inovasi dalam keberisihan lingkungan. Usai memberikan sambutan, Ketua Tim Penilai dan rombingan mengunjungi 9 titik lokasi penilaian.
Sekedar informasi, sebelumnya pada Kamis, 2 Pebruari 2017, Bupati Blitar yang didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Blitar, Ny.Hj.Ninik Rijanto meninjau lokasi penilaian. Bupati Blitar memastikan kesiapan terkait Lomba Bersih Sehat Tingkat Provinsi Jawa Timur.(Humas)